Cara Meyakini Adanya Allah

Cara Meyakini Adanya Allah

Judul topik kali ini adalah Cara Meyakini Adanya Allah, ini berarti belum yakin bahwa Tuhan itu ada, masih ragu tentang keberadaan tuhan, bisa juga belum percaya bahwa tuhan itu ada, bisa juga belum percaya adanya Neraka, Surga, Malaikat, dosa, hari kiamat, dan seterusnya. Orang yang seperti ini biasanya akan sangat mudah untuk berbuat dosa.

Saya akan mengajak Anda membahas topik ini dimulai dari titik 0, yaitu mencari cara nya dengan sudut pandang tidak dari satu agama saja. Kita tahu bahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah yang menguasai dan mengatur alam jagad raya ini termasuk bumi dan isinya yang menciptakan Surga dan Neraka, sumber yang dapat dipercaya tentang hal itu adalah hanyalah Kitab Suci yaitu buku tentang agama yang dibawa oleh para Nabi, ada beberapa Kitab Suci yang telah di akui yaitu Kitab Suci Taurat, Kitab Suci Zabur, Kitab Suci Injil dan Kitab Suci Al-Qur'an. Mohon maaf saya hanya mencantumkan empat Kitab Suci ini saja walaupun ada beberapa Kitab Suci lain yang dijadikan pedoman Agama atau kepercayaan lainnya.

Langkah selanjutnya adalah mencari penjelasan yang mempunyai nilai kebenaran tentang Tuhan di dalam empat Kitab Suci tersebut hingga membuat kita bisa yakin. Masalahnya adalah apakah semua Kitab Suci tersebut yang berbicara tentang Tuhan adalah isi Nya sama? Apakah semua Kitab Suci tersebut ajarannya sama? Tentu saja walaupun tujuannya sama, ajarannya belum tentu sama. Anda harus pilih salah satu.

Untuk Anda yang sudah yakin dengan Kitab Suci nya yang telah dipilih pelajari dan temukan lah ayat yang membuat yakin bahwa Tuhan itu ada dan firman-firma Nya adalah sangat benar sehingga Anda merasa sangat takut untuk berbuat dosa dan sangat ingin untuk berbuat baik. Jika Anda masih mudah untuk berbuat dosa berarti Anda belum menemukan penjelasan yang membuat anda sangat yakin, pelajari dan cari lagi sampai benar-benar yakin.

Untuk Anda yang kebetulan masih bingung mau pilih Kitab Suci yang mana, saya mempunyai tips yang mudah-mudahan berguna untuk Anda, menggunakan cara lain juga tidak mengapa yang penting Anda dapat menentukan Kitab Suci pilihan Anda. Tips dari saya adalah sebagai berikut:
  • Anda harus dapat mengetahui keaslian isi dari sebuah Kitab Suci. Bingung yah .... bagaimana cara menguji isi nya asli apa palsu? Emang nya Kitab Suci yang masih asli yang dikeluarkannya sejak ratusan tahun yang lalu ada di mana? Jika bingung simak saja video perdebatan tentang keaslian Kitab Suci oleh para pakar agama, cek aja di Youtube, mungkin bisa menjadi inspirasi, saring lah menurut logika Anda.
  • Anda harus tau bahwa isi dari ayat-ayat nya tidak ada yang bentrok. Misalnya di ayat A mengatakan bahwa makan x itu haram, ternyata di ayat B makan x yang sama itu diperbolehkan, yang seperti ini keaslian nya bisa diragukan, sebab Kitab Suci adalah firman Tuhan dan Tuhan tidak boleh plin-plan.
  • Isi dari Kitab Suci tidak boleh ada campur tangan manusia. Lho koq bisa manusia bisa ikutan mengutak-atik isi Kitab Suci? Menurut saya, untuk tujuan tertentu hal itu bisa saja, maka nya harus teliti, simak mengenai perdebatan hal itu, cari sendiri yah .... !
Cukup itu saja tips dari saya mudah-mudahan bermanfaat dan untuk Anda yang sebelum nya masih bingung mudah-mudahan sekarang sudah dapat menentukan pilihan nya.

Untuk ulasan selanjut nya saya ingin berbagi pengalaman, dan saya berharap Anda sudah dapat menentukan pilihan Kitab Suci yang tepat untuk Anda, jika masih bingung baca lagi topik ini dari atas.

Saya sendiri meyakini Kitab Suci Al-Qur'an yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad, artinya Agama saya adalah Islam. Alasan sederhana dari saya adalah bahwa Al-Qur'an sejak sekitar 1437 tahun yang lalu sampai sekarang belum ada orang yang bisa membuktikan bahwa isi-Nya ada yang berubah, bahasa yang digunakan tidak pernah berubah, seluruh umat muslim dari berbagai penjuru dunia menggunakan Kitab Suci Al-Qur'an yang isi nya sama persis, ini artinya kesucian kitab ini sangat dijaga sehingga tidak sedikit pun ada campur tangan manusia terhadap isi-Nya.

Di dalam kitab suci Al-qur'an ada banyak sekali ayat yang mudah saya mengerti dan menurut logika saya sangat masuk akal bahwa Allah SWT benar ada nya, dan ayat-ayat di dalam Kitab Suci Al-Qur'an adalah hanya Firman Allah dan bukan yang lain. Salah satu ayat nya adalah: Surat: YaaSiin ayat: 40 yang artinya “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edar nya." Saya ingin mengajak anda untuk fokus pada ayat tersebut karena ini adalah salah satu ayat yang membuat saya sangat YAKIN dan mudah-mudahan akan menjadi inspirasi untuk Anda. Coba Anda perhatikan ada benda apa saja yang terkandung di dalam isi ayat tersebut, MATAHARI, BULAN, malam tidak dapat mendahului siang (BUMI) kemudian lanjutkan dengan kalimat "masing-masing beredar pada garis edar nya", ini menunjukkan bahwa ilmu teknologi pada saat itu (sekitar 1437 tahun yang lalu) sudah sangat canggih hingga sudah bisa mengetahui benda luar angkasa seperti Matahari, bumi dan Bulan beredar pada garis edar nya, memang nya pada saat itu ilmu teknologi canggih apa yang sudah ada? lalu siapa yang berbicara demikian yang sudah sangat tau dan pintar? Kesimpulan nya adalah yang berbicara demikian siapa lagi jika bukan ALLAH Yang Maha Mengetahui, Allah Yang Maha Esa, berarti yang berbicara di dalam surat YaaSiin adalah ALLAH Yang Maha Esa, yang berbicara di dalam isi Kitab Suci Al-Qur'an adalah ALLAH Yang Maha Esa, sehingga saya sekarang sangat percaya adanya surga dan neraka, maka saya harus berusaha untuk mengerjakan perintah Nya dan meninggalkan larangan nya, dan saya harus berubah untuk selalu menjadi yang lebih baik.

Begitulah sedikit pengalaman dari saya, bagi saya ini adalah titik awal yang bisa menumbuhkan dan membangkitkan keyakinan yang lebih baik dari sebelumnya, ke depan nya saya akan terus berusaha untuk lebih meningkatkan keyakinan ini (Iman dan Taqwa).

Bagai mana dengan Anda? Saya yakin Anda pasti bisa, berusaha lah dengan sungguh-sungguh.

Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar